Untuk mengantisipasi kondisi darurat seperti sakit berat, kena PHK,
atau musibah yang tak pernah diduga, para perencana keuangan menyarankan
agar tiap orang atau keluarga memiliki dana darurat.
Angka dana darurat untuk setiap individu berbeda-beda. Jumlah dana
yang mesti disiapkan antara si lajang, suami istri tanpa anak, sampai
pasangan dengan sekian anak pastinya tidak sama. Budi Raharjo, perencana
keuangan independen dari One Consulting, memaparkan angka-angka itu.
Single
Mereka yang masih sendiri atau belum menikah dan tidak punya
tanggungan minimal harus punya tiga kali jumlah pengeluaran setiap
bulan.
Jadi, andaikan si A yang masih bujangan saban bulan mengeluarkan Rp 1
juta untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari, dia harus menyiapkan Rp 3
juta sebagai dana darurat.
Menikah
Idealnya, jelas Budi, angkanya bisa mencapai enam kali rata-rata
pengeluaran. "Itu jika status pendapatan orang tersebut tidak
fluktuatif," katanya.
Maksudnya, orang tersebut punya penghasilan yang tetap. Bila si B
yang sudah menikah dan belum memiliki anak mengeluarkan Rp 2 juta setiap
bulan untuk kebutuhan hidup, dana daruratnya mencapai Rp 12 juta.
Menikah dan memiliki anak
Bagi mereka yang menikah kebutuhan dana daruratnya meningkat pula.
Untuk Anda yang pendapatannya tergolong fluktuatif dan telah berkeluarga
serta menanggung anak, angkanya bahkan bisa naik menjadi enam sampai 12
kali pengeluaran bergantung tingkat kenyamanan hidupnya.
Di mana dana darurat bisa dialokasikan? Budi Raharjo, perencana
keuangan independen dari One Consulting, mengatakan dana ini harus
ditempatkan dalam instrumen keuangan yang mudah dicairkan. "Harus bisa
dicairkan segera tanpa kesulitan berarti dan tidak berubah nilainya jika
ingin dicairkan segera," kata dia.
Budi beranggapan, penempatan terbaik untuk dana darurat adalah dalam
rekening tabungan biasa atau maksimal dalam deposito. Menaruh dana
darurat dalam bentuk saham sangat tidak disarankan.
Ini karena saham memiliki tingkat fluktuasi yang tinggi dan berisiko
untuk dijadikan dana darurat. Ingat, dana darurat adalah cadangan dana
yang harus bisa ambil sewaktu-waktu tanpa ada perubahan nilai. Saham,
kata Budi, lebih cocok untuk investasi jangka panjang atau di atas lima
tahun.